Minggu, 04 Oktober 2009

What would you do if you were me?

Seberapa sering orang minta pendapat kita ketika mereka sedang dirundung masalah? Entah itu teman, saudara, atau mungkin kenalan. Pasti pernah kan kita ditanya, “kalau kamu jadi aku, kamu pilih yang mana?” Atau sebaliknya, justru kita yang minta pendapat orang lain. Kalau kita yang ditanya, apa jawaban kita, paling sering sih “terserah kamu.” Jawaban ini selain tidak menjawab pertanyaan juga mengecewakan si penanya. Lalu bagaimana kita harus bersikap jika dimintai pendapat? Agak susah memang menjawab pertanyaan sederhana ini. Kita tidak berada di posisi si penanya, kita tidak merasakan apa yang dia rasakan, berandai-andai pun belum tentu berhasil. Tapi bukan berarti kita tidak memberi pendapat. Kita tetap harus berpendapat. Bukan sebagai orang yang berada di posisinya, tapi sebagai seseorang yang sedikit mengerti tentang dia. Kita ungkapkan saja pendapat pribadi kita, apa yang menurut kita tepat untuknya. Memang kita tidak mengenal dia sebaik dirinya sendiri, setidaknya pendapat kita bisa (semoga) menyadarkan dia dan membantu dia dalam memilih keputusan. Keputusan akhir tetap di tangannya, kita hanya memberi sedikit petunjuk sebelum ia memutuskan. Masalah dia mau mendengar atau tidak, itu terserah dia.
Jika situasinya terbalik, kita sebagai penanya, apa yang harusnya kita lakukan. Haruskah kita menanyakan kalimat di atas? Sebaiknya tidak, karena kita tidak akan mendapat jawaban yang memuaskan. Kita tidak bisa memaksa orang lain memposisikan diri mereka sebagai kita. Hal itu tidak akan berhasil. Kita lah yang punya masalah, bukan mereka. Meminta pendapat mereka itu sah saja, tapi memaksa mereka membuat keputusan untuk kita, itu tidak benar. Kita lah yang nantinya akan menjalani keputusan itu bukan mereka. Yang terbaik bagi mereka belum tentu terbaik bagi kita. Hanya kita yang tahu apa yang sebenarnya kita mau. Mereka hanya bisa membantu memberi pendapat, memberitahu plus minus tiap pilihan, dan memberi saran untuk kita. Keputusan tetap ada di tangan kita. Resiko dari pilihan kita, kita juga yang menanggungnya. Sebelum mengambil keputusan, kita harus bertanya pada diri sendiri, “siapkah kita menanggung resiko?”